Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mitologi Batak: Langit 7 Lapis dan Para Penghuninya


Sejak zaman kuno, leluhur Batak memercayai adanya kekuasaan besar di luar kemampuan nalar manusia yang menciptakan bumi dan segala isinya. Mereka menyebutnya Mulajadi Nabolon atau Debata Mulajadi atau Ompu Raja Mula-mula atau Ompu Raja Mulajadi. Dia-lah pencipta segala yang ada termasuk manusia dan mahluk-mahluk lainnya.

Ilustrasi.
Keberadaan Yang Maha Kuasa ini dipercaya secara turun temurun dan diwariskan para leluhur dalam bentuk silsilah atau mitologi. Dalam mitologi Batak itu terkisah proses penciptaan alam raya. Konon, Mulajadi Nabolon pertama-pertama menciptakan langit beserta isinya, termasuk bulan dan bintang-bintang. Setelah itu, barulah diciptakan tanah (bumi) dan manusia.

Tapi kali ini, kita hanya mengetengahkan soal penciptaan langit. Menurut mitologi itu, langit diciptakan Mulajadi Nabolon berdasarkan titah atau perkataan. Langit itu terdiri dari 7 lapis, diciptakan sebagai tempat bagi orang yang sudah meninggal, sehingga masing-masing lapis ada penjaga dan penghuninya. Berikut dikisahkan:

1. Langit Pertama

Ini tempat mahluk berperilaku buruk. Sebelum manusia diciptakan, Mulajadi Nabolon sudah menyiapkan tempat ini sebagai tempat bagi orang-orang jahat, yang perbuatannya tidak sesuai dengan kebenaran. Di Langit Pertama ini, Mulajadi Nabolon akan menghukum roh mereka dengan cara membalikkan kenyataan fisik: kaki ke atas, kepala ke bawah. Begitulah posisinya mereka menjalani hidupnya di langit ini hingga selama-lamanya.

2. Langit Kedua

Ini adalah tempat para maling dan perampok. Setiap orang yang pernah mencuri dalam kehidupannya, di Langit Kedua ini akan dihukum dengan cara berdiri sambil memikul barang-barang curiannya, dari awal sampai akhir. Itulah hukuman bagi mereka.

3. Langit Ketiga

Ini adalah tempat bagi orang-orang yang selama hidupnya suka menyebarkan berita bohong. Setelah meninggal, Langit Ketiga menjadi tempat bagi roh mereka. Di sini, Mulajadi Nabolon akan menarik lidah mereka hingga sepanjang 100 depa, dan mereka akan menderita menyeret-nyeret lidah sendiri ketika berjalan dan beraktivitas.

4. Langit Keempat

Ini adalah tempat orang-orang yang bunuh diri. Di tempat ini, roh yang bunuh diri tetap ditawan dengan rantai besi, sehingga tidak bisa kemana-mana. Selain itu, Langit Keempat juga merupakan tempat bagi mereka yang suka ribut karena utang piutang. Roh mereka akan terus ribut. Si pemberi utang akan terus menagih haknya kepada si pengutang. Begitupun si pengutang yang tak melunasi utangnya, akan terus diburu-buru orang yang memberikannya utangan. Sehingga Langit Keempat ini selalu berisik dan ricuh.

5. Langit Kelima

Ini adalah tempat bagi orang-orang baik yang selama hidupnya gemar membantu orang susah dan orang miskin. Di Langit Kelima ini mereka akan hidup bahagia dan mendapatkan pemberian berlimpah-limpah dari Mulajadi Nabolon sebagai imbalan dari kebaikannya semasa hidup.

6. Langit Keenam

Di tempat inilah Mulajadi Nabolon menciptakan takdir manusia. Jika takdirnya kelihatan baik di langit ini, maka baiklah takdir manusia dalam kehidupannya. Jadi sebelum manusia lahir ke bumi (banua tonga), takdirnya telah diciptakan terlebih dahulu. Dan itulah yang akan diterima manusia dalam kehidupannya.

7 Langit Ketujuh

Ini adalah langit terakhir, tempat Mulajadi Nabolon bertahta, sehingga disebut juga langit ni langitan (langit di atas segala langit). Di langit ini jugalah Mulajadi Nabolon menempatkan manusia atau raja-raja berhati mulia, yang dalam hidupnya selalu melakukan kebaikan dan kemaslahatan orang banyak. Demikianlah. Semoga bermanfaat. (Panda MT Siallagan)

* Disadur dari buku Pustaha Batak, Tarombo dohot Turi-turian ni Bangso Batak, karangan WM Hutagalung, Penerbit Tulus Jaya, 1991