Chairil Anwar Diusulkan jadi Pahlawan Nasional
SolupL - Forum Inisiator Pengusulan Chairil Anwar menjadi Pahlawan Nasional yang terdiri dari sejumlah wartawan dan budayawan, menggelar rapat di Sarikayo Kopi, Payakumbuh, Sumbar, Sabtu (8/4/17). Mereka menggagas sekaligus mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk sang pujangga Chairil Anwar.
Tembok bertulis penggalan Chairil Anwar. [Foto: Inernet) |
"Kemudian, Chairil punya hubungan erat dengan pejuang sekelas Sutan Syahrir, Sukarni dan Khairul Saleh," tutur Gus TF dalam rilisnya kepada media, Minggu (9/4/17).
Selain Gus TF, sastrawan dan budayawan lain yang tergabung dalam forum adalah Khairul Jasmi (peraih Press Card Number One/pemimpin redaksi Harian Singgalang), Iyut Fitra, Yulfian Azrial, Yudilfan Habib, Rayfoster WM, Muhammad Bayu Vesky dan Yusra Maiza, Fajar Rillah Vesky, Adri Sandra, Nasrul Azwar, Dr Yusril serta Ade Suhendra.
Penyair Iyut Fitra menambahkan, dalam waktu dekat, Forum ini berencana menggelar serangkaian kegiatan dalam mewujudkan gelar pahlawan nasional untuk Chairil Anwar. "Kita akan segera laporkan hasil pertemuan ini secara berjenjang. Bupati Limapuluh Kota juga ikut mensupport," ujarnya.
Selain menggandeng Pemkab Limapuluh Kota, Forum nantinya akan meneruskan hasil rekomendasi Pemkab kepada Gubernur Sumbar untuk kemudian diusulkan ke Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Sosial RI.
Adapun susunan pengurus dan anggota Forum Inisiator yakni, Ketua Gus TF Sakai, Wakil Ketua Iyut Fitra, Sekretaris Yulfian Azrial, Wakil Sekretaris Rayfoster WM dan Bendahara Yusra Maiza.
Sementara itu, wartawan senior Khairul Jasmi menyebut, wacana gelar pahlawan untuk Chairil Anwar bukanlah muluk-muluk. "Kita serius soal ini," kata KJ, sapaan akrab Khairul Jasmi.
Setali tiga uang, Yulfian Azrial menyebut, jika WR Supratman dinobatkan sebagai pahlawan nasional lewat lagu Indonesia Raya, maka Chairil Anwar juga berjuang lewat karya-karya puisinya yang monumental.
Selain itu, karya puisi Chairil Anwar, menurut Rayfoster WM, banyak menjadi bahan diskusi di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi sebagai karya sastra yang menggugah nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme.
Chairil Anwar lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun. Ia dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" yang diambil dari karyanya yang berjudul Aku. Dia seorang penyair terkemuka Indonesia dan diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh HB Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940, di mana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, dll. (bbs/int)
Simak video kisah hidup Chairil Anwar di bawah ini: