Musisi Legendaris Bob Bylan Raih Hadiah Nobel Sastra
Mengejutkan. Penyanyi dan penulis lagu legendaris asal Amerika Serikat, Bob Dylan, menerima Hadiah Nobel Kesusasteraan tahun 2016. Ini merupakan pertama kali hadiah nobel sastra diberikan kepada musisi.
Bob Dylan |
The Royal Swedish Academy of Sciences memutuskan memberikan Hadiah Nobel Sastra 2016 kepada musisi Bob Dylan yang dinilai "menciptakan ekspresi puitis baru dalam tradisi lagu Amerika."
Sara Danius, sekretaris tetap Yayasan Nobel, menyatakan, Dylan terpilih karena ia merupakan "seorang penyair dalam tradisi masyarakat berbahasa Inggris". Nama Dylan telah cukup lama beredar sebagai salah satu calon penerima, tetapi sedikit saja ahli yang memperhitungan Swedish Academy memberikannya pada jenis lagu populer atau folk seperti ini.
Bob Dylan bernama asli Robert Allen Zimmerman di tahun 1941 dan memulai karier musiknya pada tahun 1954 dengan bermain musik di banyak rumah kopi di Minnesota. Kebanyakan karyanya yang terkenal dibuat pada era 1960-an dan bisa dikatakan ia menjadi "pencatat sejarah informal" mengenai masalah yang sedang dihadapi Amerika.
Lagu seperti Blowin' in the Wind dan The Times They are A-Changin' menjadi lagu wajib para pegiat pergerakan anti perang dan hak-hak sipil masa itu. Sejak dekade 1980-an, ia secara konsisten menjalani tur yang dinamainya sebagai "Never-Ending Tour".
Bob Dylan lahir pada 24 Mei 1941 di Duluth, Minnesota. Musisi yang tumbuh dalam keluarga kelas menengah Yahudi itu semasa remaja bermain dalam beragam band dan punya ketertarikan khusus pada musik folk Amerika dan blues, menurut catatan Biobibliografi di laman resmi Nobel.
Dylan, yang antara lain mengidolakan penyanyi folk Woody Guthrie, pindah ke New York tahun 1961 dan mulai tampil di klub-klub dan kafe di Greenwich Village. Setahun kemudian, ia bertemu produser rekaman John Hammond dan menandatangani kontrak album perdana Bob Dylan (1962).
Tahun-tahun selanjutnya dia merekam sejumlah album dan membawa pengaruh besar pada musik populer dengan album seperti "Bringing It All Back Home and Highway 61 Revisited" tahun 1965, "Blonde On Blonde" tahun 1966 dan "Blood On The Tracks" tahun 1975. Produktivitasnya berlanjut hingga puluhan tahun kemudian, menghasilkan mahakarya seperti "Oh Mercy" (1989), "Time Out Of Mind" (1997) dan "Modern Times" (2006).
Dylan menggelar tur tahun 1965 dan mendapat banyak perhatian tahun 1966. Selama satu periode dia ditemani pembuat film D. A. Pennebaker, yang mendokumentasikan hidupnya di panggung yang kemudian menjadi film "Don't Look Back" (1967).
Dylan telah merekam banyak album dengan tema seputar kondisi sosial, agama, politik dan cinta. Liriknya masih terus diterbitkan dalam edisi-edisi baru berjudul "Lyrics". Sebagai seorang artis, kemultitalentaannya menonjol. Dia aktif sebagai pelukis, aktor dan penulis naskah.
Selain menghasilkan banyak album, Dylan menerbitkan karya eksperimental seperti "Tarantula" (1971) dan koleksi "Writings and Drawings" (1973).
BACA JUGA: Allen, Medsos, Moloch
Dia menulis otobiografi Chronicles (2004), yang menggambarkan memori dari tahun-tahun awal di New York dan memberikan kilasan hidupnya di tengah budaya populer. Sejak akhir 1980an, Bob Dylan terus melakukan tur, yang kemudian disebut "Never-Ending Tour" (Tur Tanpa Akhir). Dylan mendapat status ikon. Pengaruhnya pada musik kontemporer mendalam, dan dia adalah objek dari aliran literatur sekunder. (bbs/int)