Hebat Orang Batak di Kalbar, Bikin Festival Dihadiri Ribuan Orang
Salut buat orang Batak yang hidup dan merantau di Kalimantan Barat (Kalbar). Mereka menyelenggarakan Festival Seni Budaya Batak, Jumat (4/11/16) malam. Hebatnya lagi, acara yang digelar di di Pontianak Convention Center (PCC), itu dibanjiri ribuan pengunjung.
Foto Ilustrasi. Tortor Batak. |
"Kegiatan ini bertujuan menyampaikan budaya Batak kepada generasi muda, selain itu juga dijadikan sebagai obat penawar rindu terhadap kampung halaman," ujar Manaek kepada wartawan.
Dalam festival itu, 5 finalis vocal group tampil memukai pengunjung, yaitu vocal grup dari SMAN 1 Pontianak, vocal grup dari sub-etnis Nias, Karo, dan dua grup vokal dari Batak Toba (Sinaga Grup dan Raja Sonang Voice).
Sebelumnya, kelima finalis ini telah menyisihkan grup vokal lain pada babak penyisihan yang digelar pada Sabtu (22/10/2016) lalu.
Selain penampilan Grand Final Festival Vocal Group, festival juga diramaikan dengan beragam hiburan budaya Batak seperti Tortor, Lompat Batu Nias, dan juga dimeriahkan penampilan lima artis ibukota, yaitu Trio Ambisi, Vanda Hutagalung dan penyanyi legendaris Rita Butar-butar.
"Kami sengaja mendatangkan artis ibukota untuk meramaikan acara budaya ini. Harapannya generasi muda lebih menghargai dan melestarikan kearifan lokal dan budaya Batak itu sendiri. Tentu saja bukan hanya etnis Batak. Kami berharap event ini disaksikan multietnis," kata Manaek.
Event budaya ini mendapat dukungan penuh dari Holcim, Yayasan Cinta Budaya Bona Pasogit, Kerukunan Masyarakat Batak (KERABAT) Kalbar, Horas Halak Hita, RRI, dan Tribun Pontianak.
Lebih jauh Manaek menjelaskan, banyak pesan dan petuah yang disampaikan para orangtua dahulu melalui lagu dan tarian dan hal itu diharapkan bisa menjadi pedoman pada generasi untuk mengetahui dan menghayati kearifan budaya.
Manaek Gultom mengatakan, kegiatan serupa pernah dilaksanakan delapan tahun silam, sehingga ini merupakan kali kedua di Kalbar. Dia berharap ke depan kegiatan serupa bisa diselenggarakan pada periode dua atau tiga tahun sekali.
Ketua Pengurus Masyarakat Batak di Kalimantan Barat, Rihad Natsir Silalahi, mengatakan, pergelaran seni budaya tersebut kiranya dapat pula meningkatkan persatuan dan persaudaraan antar sesama.
"Melalui seni budaya, mari hidup rukun dan damai, dan memupuk persaudaraan di Kalbar," ujar Silalahi. (berbagaisumber/int)